Dua cangkir terdiam dihadang malam Seakan sedang terkenang: Romantika sejarah yang menggenang.."JASMERAH"

Sabtu, 31 Desember 2011

Petirtaan Watugede (Petirtaan Kendedes) ..


Foto ada tulisan PTIRTAAN WATUGEDE pada saat saya memasuki Petirtaan Watugede.

Terlihat Kolam Petirtaan yang pada zaman dahulu di gunakan oleh para keluarga kerajaan Singosari untuk Mandi.

Terlihat Petirtaan Watugede yang saya ambil dari salah satu sudut area Petirtaan.

Di bawah pohon inilah ada sebuah aliran air (sumber) yang pada dulunya digunakan oleh Putri Kendedes untuk Bertapa Sampai Melahirkan anak yang dikandungnya.

Terlihat tangga untuk memasuki kolam Pertitaan .

 Nampak Terlihat Dari dekat batu-batuan pada saat zaman Kerajaan Singosari.

Nampak Terlihat Jelas di sinilah Tempat Bertapa Putri Kendedes.

Petirtaan Watugede Singosari, terletak di sebelah timur stasiun Kereta api Singosari, lokasi situs ini sangat teduh dan rindang, keindahan alam yang berpadu dengan kesejukan seakan mengajak untuk berimajinasi tentang kejayaan Singosari.

Petirtaan Watugede ditemukan pertama kali pada tahun 1925 oleh arkeolog berkebangsaan Belanda, merupakan tempat pemadian kuno berbentuk empat persegi panjang dengan batu-batu bata kuno berukuran besar-besar yang dapat dikatakan masih utuh dan berfungsi sebagai dinding kolam. Dapat dikatakan lokasi ini masih terawat dengan baik.

Yang menarik adalah di tepi petirtaan ini terdapat patung-patung kecil yang terus-menerus memancarkan air dari sumber dengan debit air yang cukup besar, terdapat pula “watu dakon” (batu dengan lubang-lubang dengan jarak tertentu seperti permainan tradisional ‘dakon’) yang mana~sebagaimana penjelasan juru kunci lokasi ini, ‘watudakon’ tersebut berfungsi sebagai penunjuk waktu bagi putri-putri raja yang sedang mandi di tempat tersebut.

Menurut cerita rakyat, lokasi ini merupakan tempat pemandian Ken Dedes, pada waktu Ken Dedes mandi dengan penjagaan prajurit yang berlapis-lapis, Ken Arok dapat menyelinap masuk untuk melihatnya, jika cerita ini benar maka Watugede berasal dari periode Singasari abad 11-13 Masehi.

1 komentar:

  1. ya kalau boleh usul agar peta lokasi supaya diikutkan juga , lha ini kok mirip promosi pariwisata kelihatannya yang ditonjolkan

    BalasHapus