Dua cangkir terdiam dihadang malam Seakan sedang terkenang: Romantika sejarah yang menggenang.."JASMERAH"

Rabu, 28 Desember 2011

Pondok Pesantren dan perjuangan kemerdekaan ( I ): Ponpes Bungkuk

Salah satu bangunan Pondok Pesantren Bungkuk yang terlihat dari area masjid Bungkuk di sebelah Ponpes bungkuk.

Terlihat salah satu bangunan Ponpes Bungkuk yang pada zaman dahulu sebagai tempat pendidikan Laskar Hizbullah dan warga daerah sekitar.

Terlihat  Ponpes Bungkuk yang bangunannya masih belum di renovasi sampai saat ini.

Salah satu bangunan Ponpes Bungkuk yang sampai saat ini tetap berdiri tegak sejak  tahun 1850 yang dibangun oleh Kiai Chamimuddin.

Terlihat teras Bangunan Ponpes Bungkuk.

Gerbang ini adalah pintu masuk yang kemungkinan di manfaatkan oleh santri-santri dan warga sekitar untuk menghubungkan antara desa dengan Pondok Pesantren Bungkuk pada saat jaman Penjajahan hingga saat ini.

Gerbang Pintu Masuk ke dalam Ponpes yang terlihat dari luar gerbang.

Foto salah satu Bangunan Ponpes Bungkuk.

Foto Salah satu Bangunan Ponpes Bungkuk dari lantai dua yang terlihat tetap berdiri tegak hingga sekarang.

Foto Masjid Bungkuk yang sedang dibangun dan direnovasi .

Foto Masjid bungkuk yang saya ambil dari area Ponpes Bungkuk.



Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari peran pondok pesantren, selain sebagai sebuah lembaga pendidikan, pondok pesantren telah banyak mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting Bangsa Indonesia.

Diakui atau tidak, pesantren memiliki andil besar dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, hadirnya tokoh-tokoh pergerakan dari kalangan santri hingga munculnya Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 yang mampu membakar semangat pejuang untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru diproklamasikan 17 Agustus 1945, bersambut dengan orasi Bung Tomo yang menggelorakan semangat juang pemuda untuk segera tampil digaris depan.

Sebelum itu, ketika dimana Jepang memobilisasi tentara PETA untuk melawan bangsa Eropa, pesantren dengan para ulamanya mulai melibatkan diri dalam melawan penjajah dengan mendirikan laskar perjuangan yang dikenal dengan nama Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah.

Pada awalnya kalangan pesantren melalui kiai dan para santrinya berjuang sendiri-sendiri dalam melawan penjajah. Perjuangan kalangan pesantren mulai terkoordinir melalui peristiwa 10 November 1945 yang kemudian diabadikan sebagai Hari Pahlawan.1

Istilah pesantren
Menurut Harry J. Benda,sejarah Islam Indonesia adalah sejarah perluasan peradaban santri dan pengaruhnyaterhadap kehidupan agama, sosial dan politik Indonesia. Bahkan menurut J. Benda para penguasa yang baru dinobatkan bersandar diri kepada para ahli agama, karena hanya merekalah yang dapat mengesahkan pentahbisan.2

Istilah pesantren sendiri berasal dari bahasa Jawa, pe-santri-an, kata santri sendiri berarti murid. Istilah ini diidentikkan dengan tempat para pelajar untuk menimba ilmu keagamaan, lebih lengkap dengan istilah pondok yang berasal dari bahasa Arab ‘funduuq’ yang berarti penginapan. Lebih jauh lagi, kata ‘santri’ dari suatu kajian dikatakan diambil dari bahasa sansekerta, cantrik yang berarti orang yang mengikuti guru. Pada mulanya pondok pesantren merupakan tempat penggemblengan nilai-nilai keagamaan, dalam perkembangannya pondok pesantren juga mengakselerasikan mobilitas horizontal, membangun kesadaran sosial, dengan begitu pesantren tidak lagi semata sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tapi juga merupakan lembaga sosial yang terus merespon setiap perkembangan dalam masyarakat.

Dari sini dapat kita temui latar belakang keterlibatan pondok pesantren dalam setiap gerakan perjuangan bangsa Indonesia, disamping ketidak sesuaian nilai budaya yang dibawa oleh kolonial dengan nilai-nilai keagaman yang menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia ataupun kewajiban membela negara sebagaimana yang diteladankan Nabi Muhammad SAW.

Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudain dikenal dengan nama Pondok Pesantren. Bahkan dalam catatan Howard M. Federspiel- salah seorang pengkaji ke-Islaman di Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh dan Palembang (Sumatera), di Jawa Timur dan di Gowa (Sulawesi) telah menghasilkan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk belajar.3

Pondok Pesantren Bungkuk
Ponpes Mifthahul Falah, lebih dikenal dengan Pesantren Bungkuk, didirikan sekitar tahun 1850 oleh Kiai Chamimuddin, salah satu nama yang cukup melegenda. Kiai Chamimuddin adalah salah satu eks. laskar Pangeran Diponegoro yang berhasil meloloskan diri ke daerah Malang utara sejak Laskar Pangeran Diponegoro terpecah belah.

Dikatakan ‘Pesantren Bungkuk’ sebab pada mula berdirinya, Kiai Chamimuddin melakukan siar agama Islam ditengah-tengah masyarakat yang mayoritas memeluk agama Hindu, ia mendirikan sebuah mushola, masyarakat sekitar menamai kelompok Kiai Chamimuddin dengan komunitas membungkuk lantaran sering mengintip gerakan sholat didalam mushola tersebut. Hal ini lama kelamaan menjadi kebiasaan dalam masyarakat dalam menyebut Pondok Pesantren Mifthahul Falah dengan Pesantren Bungkuk, hingga tulisan ini mulai dikerjakan, sebutannya masih tetap demikian.

Ponpes Bungkuk banyak memberi sumbangan terhadap perjuangan bangsa, salah satunya dengan seorang alumninya, KH. Masykur, menteri agama pada masa Kabinet Amir Syarifuddin ke-2 dan sempat kembali menjadi menteri agama dalam Kabinet Hatta-2. Bukan hanya itu, KH. Masykur juga pernah aktif dalam Laskar Hizbullah dan bergerilya di bawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman.

(1)    http://www.mypesantren.com/blogs/item/pesantren-kemerdekaan-dan-keindonesiaan
(2)    Harry J Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit (Jakarta: Pustaka Jaya) 1983, hlm. 33
(3)    Hielmy, Irfan. Wacana Islam (Ciamis: Pusat Informasi Pesantren, 2000) hlm. 120

3 komentar:

  1. kalau ada informasi tentang pondok pesantren yang terlibat dalam perang kemerdekaan mohon di share ya... atau kirim ke: http://nafastimur.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. cari referensi ke penulis seperti ahmad baso agus sunyoto mereka banyak sekali mengupas tentang perjuangan pesantren

    BalasHapus
  3. Saya akan mencari dari berbagai sumber baik itu media internet maupun artikel" penulis yang berhubungan dengan blog ini dan akan saya jadikan sebuah referensi dan akan saya kembangkan..

    BalasHapus